I REALLY LIKE THIS LINK
Saya sadar Tuhan itu ada. Namun saya bingung karena banyak agama yg di tawarkan. Saya sesungguhnya Kristen, namun saya tak sreg dengan sebagian ajarannya. Satu tahun lebih lalu saya tertarik pada Islam. Saat itu saya takut mati. Istri saya Islam serta dia menjalankannya dengan baik. Anak ke-2 saya, wanita, juga Islam. Anak lelaki saya semula Kristen patuh lantas masuk Islam. Lha saya? bila mati, mati saya tak terang.
Saya bingung, Saya berdoa sembari menangis. Tolong pilihkan agama yg baik buat saya ya Tuhan, bila dapat janganlah Islam (tersenyum) Islamkan berat. Lagi enak-enak tidur harus bangun, sholat. Lima kali lagi sholatnya. Belum lagi puasa. Saya jam sebelas telah gemeter bila belum makan. Lagi juga, banyak yg tak saya sukai dengan Islam. Kok umat Islam banyak yg jadi pengemis? Banyak yg minta-minta dijalanan untuk pembangunan mesjid? Demikianlah dahulu saya lihat Islam.
Alhamdulillah, saya miliki teman dekat. Dia tak pernah ngomong, Manik mari masuk Islam, bila tak anda masuk neraka. Tidak. Dia hanya tunjukkan dia muslim yg baik. Dia puasa, dia sholat. Sehari dia ngajak saya buka puasa. Saya bertanya dia apa nikmatnya puasa. Dia tak menerangkan pakai dalil agama. Dia pakai pendekatan kesehatan. Waktu itu kelesterol saya tinggi. Dia suruh saya puasa. Saya nolak. Mana kuat? Jam sebelas saja telah gemeteran. Trus dia mengusulkan puasa senin - kamis saja. Pada akhirnya saya cobalah. Istri saya heran. Eh, nyatanya saya kuat. Pelan-pelan saya tertarik. Saya kerap dengar ceramah di TV, radio, kerap baca buku. Pada akhirnya masuk Islam.
Sepanjang jadi muslim, ada tak ajaran Islam yg tak masuk akal?
Malah banyak ajaran Islam yg masuk akal saya. Berat memanglah, namun benar. Banyak ajaran Islam yg menyentuh perasaan saya. Pikirkan, senyum saja berpahala. Saya banyak beralih sesudah berislam. Saya berhenti merokok, minum serta berjudi. Rekan saya heran.
Ketidaksamaan paling basic dalam diri Ayah mulai sejak masuk Islam?
Banyak. Saya coba menggerakkan semua perintahNYA serta menjauhi laranganNYA. Sebelumnya ini saya pelit pada orang. Bila ada orang sulit, saya katakan 'Usaha dong'. Sekarang
saya sadar rejeki itu yg saya dapatkan tak mutlak punya saya. Ada hak orang berbentuk Zakat. Saat ini bila dapat lakukan suatu hal buat orang, saya rasakan kesenangan.
Bagaimana Ayah melindungi keislaman Ayah?
Itu yg paling berat. Saya berprinsip menaklukkan udara nafsu itu kemenangan paling besar. Saya dari mulai sendiri serta keluarga. Bila anak wanita saya malas sholat, saya katakan ke dia, 'dulu anda nangis-nangis minta saya
masuk Islam. Anda sholatnya malas. Mari, pergi sholat sana'. Saya bisa nyiram dengan air bila mereka malas sholat.
Menurut Ayah, apa yg mesti dirubah dari umat Islam?
Saya mungkin saja agak pedes dalam soal ini, saya minta maaf. Saya lihat banyak umat Islam yg butuh di Islamkan lagi. Maksud saya bukanlah bersyahadat lagi, namun berislamlah dengan menggunakan pengetahuan serta nalar, janganlah cuma ikutan atau lantaran terlanjur Islam. Umpamanya saya kerap sholat Jum'at di luar. Beberapa orang tak tahu tata teratur sholat. Ingin rapat saja segan walau sebenarnya rapat serta lurusnya shaf yaitu prasyarat mutlak diterimanya sholat. Diminta isi shaf didepan sulit sekali. Shaf pertama itukan pahalanya terbesar. Bila dia tahu serta tahu pastinya akan berlomba. Ini karena mereka berislam tanpa ada pengetahuan. Terkadang saya ingin sekali berceramah, namun saya ketahui kekuatan saya terbatas serta saat ini belum dapat.
El Manik : " Saya Terasa Miliki Tuhan Saat ini "
SEPULUH th. silam, El Manik tenggelam dalam kegelisahan hidup. Dia lantas bersujud memohon panduan pada Tuhan supaya terlepas dari perasaan itu. " Dalam doa saya di beri hidayah untuk terima hadirnya dia Allah di lubuk hati saya, " kenang aktor lawas ini.
Mulai sejak itu, lelaki berdarah Batak ini teguh pilih Islam sebagai agama yang diyakininya. Saat ini, El Manik tidak lagi terasa nestapa. Untuk dia, semuanya sukai duka dapat dilewati berbarengan Sang Pencipta, yang sekalian jadi tempat mengadu. " Saya terasa miliki Tuhan saat ini, " ucap suami Ida Zainun itu, tenang.
Pergantian perilaku juga dihadapi peraih Aktor Terpuji Komunitas Film Bandung ini. Dia jadi makin sabar serta takut tidak mematuhi dosa. Sebagai mualaf, tidak semuanya gampang ditempuh El Manik. Awalannya, diakuinya kesusahan berpuasa atau bangun subuh untuk salat.
Namun saat ini, dia dapat melakukan beribadah itu dengan cara tambah baik. Hanya satu yang gampang buat El Manik yakni hafalan ayat Kursi. Sebab, ayat-ayat itu telah diingatnya diluar kepala mulai sejak bertindak sebagai ustad dalam film " Titian Serambut Dibelah Tujuh " pada 1981.
" Itu jadi ayat favorite saya hingga saat ini, " seru El Manik.
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
0 Response to " INILAH KISAH... "EL MANIK": YA TUHAN, TOLONG PILIHKAN AGAMA YANG BAIK BUAT SAYA, KALAU BISA JANGAN ISLAM..!!"
Posting Komentar